Blogroll

Selasa, 18 Januari 2011

3 "Tiang Penyangga" Sulawesi Selatan

1. Gunung Latimojong adalah satu nama gunung di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gunung Latimojong berada di tengah-tengah Sulawesi Selatan. Sebagian besar pengunungan ini terletak di daerah Kabupaten Enrekang. Gunung Latimojong merupakan gunung yang tertinggi di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.680 meter, puncaknya yang bernama Rante Kambola. Pegunungan Latimojong ini membentang dari selatan ke utara. Di sebelah barat Gunung Latimojong adalah Kabupaten Enrekang, sebelah utara Kabupaten Tana Toraja, sebelah selatan adalah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dan area sebelah timur seluruhnya wilayah Kabupaten Luwu sampai di pinggir pantai Teluk Bone.

2. Gunung Lompobattang terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Gunung ini berdekatan dengan Gunung Bawakaraeng. Seperti Gunung Bawakaraweng, gunung ini juga menjadi objek pendakian. Bila Gunung Bawakaraeng didaki lewat lokasi wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Gunung Lompobattang didaki lewat Kecamatan [[Tompobulu]. Seperti Gunung Bawakarawng, gunung ini juga menjadi sasaran penganut singkritisme yang melakukan ibadah haji di puncak gunung ini pada musim haji bulan Zulhijjah. Berada di puncak Gunung Lompobattang, kita melihat puncak Gunung Bawakaraeng

3. Gunung Bawakaraeng berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian, Malino, tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai.  Bawakaraeng bagi masyarakat sekitar memiliki arti sendiri. Bawa artinya Mulut, Karaeng artinya Tuhan. Jadi Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan.Penganut sinkretisme di wilayah sekitar gunung ini meyakini Gunung Bawakaraeng sebagai tempat pertemuan para wali. Para penganut keyakinan ini juga menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Tepat tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng atau di puncak Gunung Lompobattang.  Pada tanggal 26 Mei 2004, terjadi tragedi longsor di kaki Gunung Bawakaraeng, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong. Musibah longsor ini menewaskan 30 warga dan menimbum ribuan areal sawah dan perkebunan. Eks wilayah longsor tersebut mengakibatkan daerah aliran sungai (DAS) menjadi labil. Setiap musim hujan, lumpur di kaki Gunung Bawakaraeng mengalir masuk ke Bendungan Bilibili, bedungan terbesar di Sulawesi Selatan yang ada di Kabupaten Gowa, yang menjadi sumber air baku di Gowa dan Makassar. Lumpur juga mengalir masuk ke Sungai Jeneberang, sungai terbesar di Gowa yang membelah Sungguminasa ibukota Kabupaten Gowa serta membendung Kota Makassar di wilayah selatan. Gunung yang tingginya sekitar 2.705 meter dari permukaan laut ini juga menjadi arena pendakian. Namun, sudah banyak menelan korban akibat mati kedinginan bila mendaki pada musim hujan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India