Blogroll

Selasa, 05 April 2011

Gladian-ku

Hari seakan berubah menjadi berat, hati diselimuti ketakutan dan perasaan yang campur aduk dikala kami mengikuti sebuah sistem yang tak pernah kami rasakan sebelumnya. Menjadi seorang gladian dalam sebuah organisasi kepecintaalaman yang kata orang cukup keras dalam merekrut Anggotanya. Kata Gladian adalah nama panggilan mereka yang turut bergabung…… Suatu pengalaman yang sangat mengesankan pada seorang gladian ketika dirinya mulai merasakan ke-alami-an bumi ini, tertanamnya dalam hati rasa persaudaraan, kekompakan dan tolong menolong yang selalu menyertai dikala masih menjalani proses pembentukan jati diri yang sungguh amat berat, keras dan menakutkan. Kata BERAT, KERAS dan MENAKUTKAN penuh penderitaan????? apakah sistemnya seperti itu…ternyata kalimat ini di keluarkan oleh lidah-lidah dingin yang haus akan teh hangat buatan gladian yang mampu menyentuh dan membelai hati mereka.

Sungguh suatu hal yang sangat menggelitik, ketika kami kembali dari ke-alami-an itu, memakai atribut yang tak hanya kami gunakan diluar diri tapi juga tertanam dalam jiwa ini. Canda tawa, berbagi cerita, hati yang sangat bahagia, serta keakraban yang meningkat tiga kali lipat yang tak pernah kami rasakan sebelumnya, menjadi hal yang tak lazim di tonton oleh orang-orang di sekitar. Sejak kepulangan kami, sungguh sesuatu yang sangat menakjubkan melihat mereka bersama dalam derita dan bahagia….ya..mereka itu si gladian-gladian tadi, teman-temanku, saudara-saudaraku… …Semangat untuk melanjutkan tahapan berikutnya pun semakin berkobar bagai api unggun buatan kami saat itu…wahh teringat lagi, semangat kami bertambah lagi…

Kamipun bergegas menunggu keputusan berikutnya, belajar menyukseskan kegiatan. Sungguh sesuatu yang amat berat bagi kami yang masih kurang berpengalaman dalam hal ini, Detak jantung yang tak menentu manjadi perasaan yang sangat kembali meyelimuti tiap gladian, apakah ini yang dinamakan takut???....nyatanya tidak, yang membuat kami merasakan itu ternyata api semangat yang berkobar tadi menjadi penyebabnya, tak sabar melaksanakan dan menyukseskannya.

Petualangan pun dimilai kembali, menyusun perencanaan matang untuk dilaksanakan dengan baik. Tentunya banyak halangan dan rintangan yang selalu menghantui dalam setiap detiknya, belum sembuh dari masalah internal, muncul lagi masalah ekternal yang lebih berat, sungguh petualangan yang membuat semangat kami pasang surut. Kadang kami harus beradu mulut dengan argumen-argumen dan ada juga yang ber apologi menghindar dari kesalahan yang dilakukannya, ada pula yang memberi saran dan kritik menggunakan bahasa tubuh yang sulit dimengerti. Tiba-tiba musuh besar yang kami takutkan sering kali mencoba untuk menembus hati dan pikiran, kami biasa menyebutnya EGO…… mau menang sendiri dan memaksakan kehendaknya sendiri….apakah si EGO itu tidak tahu…kami dilatih keras untuk melawannya…hingga kami pun tertawa dan bercanda sebagai upaya membantengi diri dari musuh itu. Hahahaha….dia kabur dan pergi lagi seraya tak mampu menembus benteng yang telah kami susun dengan kokoh..ternyata rasa persaudaran dan kekompakan itulah yang menjadi benteng kami hingga kegiatan yang kami rancangpun selesai dengan sukses. Kami menganggapnya sukses karena perjuangan kami yang cukup berat dan musuh yang cukup kuat, mampu kami hadapi hingga kegiatan ini terselesaikan


Kami tertawa lagi…..hahahahhahahaha….saling ejek tak membuat kami bercerai-berai dan tak membuat setan EGO bermunculan…tapi ingat dia takkan pernah berhenti mencari celah dan mencari waktu yang tepat untuk menyerang dan melumpuhkan hati ini. Seriring dengan waktu akhirnya kami tiba masa menjalani tahapan penutup. Kembali kami dibekali dengan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tak pernah kami dapatkan, tingkat kesulitannya pun semakin terasa. Kamipun cukup khawatir dengan keadaan kami, takut si EGO itu datang dan menyerang disaat benteng yang telah lama kami bangun telah berumur tua….ah…..pasti belum tua, belum cukup satu tahun benteng itu kami bangun……kami yakin akan kekokohannya. Kali ini kami harus menyusun dan merancang kegiatan lebih kompleks…tantangan ini harus kami lalui demi menemukan jati diri.

Ternyata si EGO makin kuat juga, memanfaatkan kemampuan berpikir dan pengetahuan kami yang cukup meningkat sebagai senjata pamungkasnya, mungkin si EGO berfikir kalau saja nanti ilmu pengetahuan kamilah yang akan membuat kami hidup dalam kesombongan dan keangkuhan,….siapa takut…kami yang punya kemampuan, pasti bisa kami hadapi dengan hati-hati. Karena kami tahu, kuatnya si EGO seiring dengan meningkatnya kemampuan yang kami miliki……Halangan dan rintangan serta jebakan-jebakan ada kami lalui dengan gigih dan kesabaran, rasa persaudaraan dan kekompakan kami takkan hilang begitu saja, pasti si EGO lupa lagi, kalau kami telah berlatih dan belajar untuk melawannya…

Akhirnya selesai juga tugas kami sebagai gladian menghadapi berbagai macam godaan yang kuat namun mampu kami tepis dengan benteng persaudaraan kami….rasanya ingin bersedih….ketika suka duka gladian akan kami tinggalkan…kami takut rasa itu akan hilang dan tak mampu kami bangun dengan kokoh. …karena kami tau….petulangan ini belum berakhir, musuh yang lebih kuat telah kami rasakan sekarang…kini kami harus menghadapinya tanpa bantuan siapapun, kami telah dianggap mandiri dan menemukan jati diri kami walaupu belum sempurnna….

Semoga hari-hari itu tak kami lupakan begitu saja dan menjadi lembaran-lembaran yang kusut dan kusam. Teman-temanku kalianlah yang menjadikan kami mengenal berbagai macam setan EGO, dan melawannya bersama-sama….alangkah ruginya jika menyianyiakan perjuangan itu demi kata-kata pujian yang lahir dari kesombongan dan keangkuhan.. jangan lupakan itu, karena jiwa Pandu Alam Lingkungan telah tertatam dalam diri kita.

Jaya dihutan Jaya digunung Jaya Akademik

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India